6 Dampak Buruk Kekerasan Pada Anak Secara Psikis

Kekerasan pada anak – Anak adalah titipan Allah kepada setiap orangtua. Sudah sewajarnya orangtua menjaga, merawat, dan membesarkan anak dengan penuh kasih sayang. Namun, dalam kenyataannya banyak hal negatif yang menimpa anak, baik yang telah dilakukan oleh orangtua kandung, orangtua tiri, maupun orang dewasa lainnya yang ada di sekitar anak.

Banyak kasus kekerasan pada anak yang menjadi fenomena di masyarakat, mulai dari kekerasan ringan, kekerasan berat hingga berujung pada maut seperti yang telah banyak diberitakan di media misal kasus kematian Angelina yang mendapat kekerasan dari ibu angkatnya.

Kekerasan pada anak ada banyak macamnya, seperti kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan sebagainya. Semua jenis kekerasan tersebut tentu memiliki dampak buruk yang sangat dahsyat bagi perkembangan anak secara fisik, mental, emosional, dan spiritual anak di kemudian hari. Dan, memang dampak buruk kekerasan pada anak tidak bisa dilihat dalam waktu dekat. Tapi dalam waktu tahunan dampak kekerasan ini akan secara nyata dapat terlihat.

Apa Dampak Kekerasan Pada Anak?

Secara umum, dampak buruk kekerasan terhadap anak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dampak secara fisik dan dampak secara psikis.

1. Dampak kekerasan pada anak secara fisik.

Dampak secara fisik dapat terlihat dari sisi fisik, seperti luka fisik, memar, anak mengalami sakit, dan sebagainya. Sedangkan, dampak secara psikis akan sulit terlihat secara langsung. Dan, bagi Anda yang ingin mengetahui apa saja dampak psikologi bagi anak korban kekerasan maka Anda dapat memperhatikan beberapa dampak psikis bagi anak yang mengalami kekerasan berikut ini. 

2. DampakKekerasan Pada Anak Secara Psikis.

Adapun dampak kekerasan secara psikis meliputi:

  • Menciptakan siklus diri sebagai korban. Salah satu dampak negatif kekerasan pada anak secara psikis adalah anak merasa dirinya ditakdirkan sebagai korban selama hidupnya. Pikiran ini akan tertanam kuat dalam dirinya. Akibatnya, hal ini berpengaruh dalam kehidupan anak yang memiliki sifat lemah dan tidak percaya diri, merasa tidak mampu karena ia merasa menjadi korban.
  • Menjadikan dirinya sebagai pelaku kekerasan. Anak yang menjadi korban kekerasan memiliki kemungkinan besar akan menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari. Hal ini juga menjadi salah satu dampak negatif dari kekerasan pada anak. Banyak penelitian menemukan fakta anak yang memiliki perilaku bullying, ternyata ia pernah menjadi korban kekerasan yang menjadikan dirinya seperti hendak ‘balas dedam’.
  • Tidak memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang rendah juga menjadi salah satu efek buruk dari perilaku ini. Anak yang mengalami tindak kekerasan akan memiliki rasa takut jika melakukan sesuatu sehingga hal ini dapat mengakibatkan kepercayaan diri anak menjadi rendah dan merasa tidak mampu melakukan hal yang baik.
  • Sulit mencapai kesuksesan. Dengan tidak adanya kepercayaan diri maka anak korban kekerasan pun akan lebih sulit mencapai kesuksesannya. Hal ini juga menjadi salah satu dampak negatif kekerasan pada anak. Anak yang tidak memiliki rasa percaya diri maka ia akan berkembang secara tidak optimal, tidak mampu bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar, merasa “kalah” di lingkungannya, dan sebagainya. Hal ini mengingat kesuksesan seseorang sangat ditunjang dengan kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan diri sendiri.
  • Mengalami trauma. Kekerasan pada anak juga mengakibatkan trauma dan luka batin yang sukar dihilangkan. Luka batin ini sangat berpengaruh pada kualitas anak dalam menjalani hidupnya. Luka batin ini dapat ditandai dengan munculnya stres, depresi, frustrasi, dan gangguan psikologi lainnya yang mengganggu kehidupan dan aktivitas anak.
  • Merasa tidak berguna atau tidak bermanfaat. Kekerasan pada anak juga memunculkan sikap anak dalam memandang dirinya sendiri menjadi anak yang tidak berguna atau tidak bermanfaat. Hal ini membuat anak menjadi pendiam, apatis terhadap lingkungan sosial, bahkan bisa berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga : 12 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Berbagai dampak fisik dapat diatasi dengan menyembuhkan luka atau cidera fisik tersebut. Dan sebaiknya sebisa mungkin hindari kekerasan pada anak. Sedangkan untuk dampak psikis dapat diatasi dengan memberikan kasih sayang tulus pada anak,  memberikan bimbingan secara mental yang biasa dilakukan oleh seorang psikolog, atau pun dengan cara lain yang sudah terbukti efektif dalam mengatasi masalah pada anak, yaitu dengan memberikan Kapsul Kecerdasan Bioenergi.

Dengan Kapsul Kecerdasan Bioenergi diharapkan anak akan menjadi anak yang kuat dan tangguh memiliki mental yang kuat, serta mampu bangkit untuk terbebas dari gangguan psikis yang dialaminya. Selain itu, Kapsul Bioenergi juga efektif dalam meningkatkan kinerja sel-sel otak anak sehingga mampu meningkatkan kemampuan belajar anak, meningkatkan fokus, konsentrasi, serta daya ingat anak sehingga anak tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berprestasi.

Kekerasan Pada Anak - Kapsul Kecerdasan

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :